Latest Post
Rabu, 03 Februari 2016
Renault
| Nama resmi | Equipe Renault (1977–1985) Renault F1 Team (2002–2010) |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Kantor pusat | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| Staf terkenal | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| Pembalap terkenal | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| Sejarah tim dalam ajang Formula Satu | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| Lomba pertama | Grand Prix Inggris 1977 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| Ikut lomba | 304 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| Gelar konstruktor |
2 (2005, 2006) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| Gelar pembalap |
2 (2005, 2006) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| Menang | 35 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| Posisi pole | 51 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| Lap tercepat | 31 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| Lomba terakhir | Grand Prix Brasil 2011Renault F1 Team merupakan sebuah tim balap mobil asal Perancis yang turun di ajang Formula 1.
Tim ini turun di ajang F1 dalam dua kesempatan terpisah. Yang pertama
adalah dari tahun 1977 sampai 1985 dan yang kedua dari musim 2002 sampai
2011. Renault merupakan pelopor pemakaian mesin turbo di ajang F1
ketika mereka memulai debut mereka di GP Inggris 1977.[1]
Sampai saat ini Renault merupakan salah satu pabrikan mobil tersukses
diajang F1, dengan memenangi beberapa gelar konstruktor ketika mereka
menjadi pemasok mesin tim Williams, Benetton, dan Red Bull Racing. Renault yang sempat mundur dari F1 di akhir 1997 memutuskan untuk kembali sebagai konstruktor penuh pada 2002, setelah sebelumnya pada tahun 2001
mereka membeli tim Benetton dan mengubahnya menjadi Renault F1 Team.
Sekali lagi, sebagai konstruktor penuh, Renault mampu menunjukan giginya
ketika mereka memenangi gelar juara dunia pembalap (melalui Fernando Alonso) dan konstruktor pada 2005 dan 2006. Pada musim 2009 tim Renault mengalami krisis kepercayaan yang cukup besar sebagai dampak dari kontroversi crashgate di GP Singapura 2008 yang menyebabkan sponsor-sponsor pergi dan penjatuhan hukuman kepada pihak intern tim yang terlibat dalam hal tersebut. Sebagai langkah upaya penyelamatan tim, Renault France kemudian menjual mayoritas saham mereka kepada perusahaan investasi Luksemburg, Genii Capital yang sekaligus mengakhiri kontribusi Renault sebagai tim pabrikan di ajang F1 mulai musim 2010. Pada 14 Januari 2011, tim memutuskan untuk turun dibawah bendera negara Inggris Raya pada musim F1 tahun 2011 setelah selama 8 tahun (2002-2010) turun dengan bendera lisensi Perancis.[2] Hal ini diakibatkan karena masuknya Group Lotus sebagai salah satu sponsor sekaligus pemegang saham. Pada musim 2012 tim ini kemudian berganti nama menjadi Lotus F1 Team yang sekaligus menjadi akhir dari keterlibatan Renault sebagai konstruktor di ajang F1 untuk saat ini. Sejarah dalam ajang Formula Satu1970-an
Renault RS01 tahun 1977 (foto tahun 2007) yang menjadi mobil bermesin turbo pertama di F1.
Tahun 1979 René Arnoux bergabung dengan Jabouille di tim. Jabouille berhasil meraih pole di Afsel. Di pertengahan musm, kedua pembalap tersebut mendapatkan tambahan suntikan tenaga lewat ground-effect. Hasilnya mulai terasa di GP Perancis[3] saat dua mobil Renault start terdepan dan Jabouille akhirnya mengantar tim meraih gelar juara balapan, sekaligus pula menjadikan Renault sebagai tim pertama yang mampu menang dengan mesin turbo.[4]. 1980-anMusim 1980 Arnoux kembali mengigit dengan dua kemenangan di Brazil dan Afrika Selatan.[5] Namun Jabouille gagal menunjukan performa terbaik karena beberapa kali mobilnya bermasalah. Di akhir musim Jabouille mengalami kecelakaan parah di GP Kanada yang menyebabkan kakinya cedera dan menyebabkan pula karier balapannya berakhir. Alain Prost direkrut untuk musim 1981 dengan jangka waktu kontrak tiga tahun. Prost berhasil membukukan sembilan kemenangan untuk tim sepanjang 1981 sampai 1983 sementara rekan setimnya yaitu Arnoux hanya meraih dua kemenangan di musim 1982.Arnoux kemudian keluar dari tim di akhir 1982 dan bergabung ke Scuderia Ferrari. Posisinya digantikan oleh Eddie Cheever untuk satu musim. Alain Prost menyusul keluar dari tim di akhir 1983 dan posisinya digantikan Patrick Tambay yang masuk bersama Derek Warwick. Tim Renault kemudian gagal menunjukan performa terbaik pada tahun 1984 dan akhirnya mereka memutuskan untuk keluar sebagai konstruktor dan memilih untuk menjadi pemasok mesin saja. Pada musim 1985 Renault menurunkan mobil ketiga di Jerman[6], dan mobil tersebut dilengkapi dengan kamera on-board untuk membantu pemirsa TV melihat cara mengemudi pembalap dalam dalam mobil. 2000-an2002–2004: Pembangunan tim
Karyawan pitlane tim Renault di musim 2002.
Jarno Trulli di musim 2003.
Musim 2004 Renault menjadi kandidat kuat untuk merebut tempat kedua klasemen konstruktor dibelakang tim Ferrari. Jarno Trulli memenangi GP Monaco[10] dengan spektakuler, sementara Fernando Alonso menabrak pembatas. Tetapi hubungan Jarno dengan bosnya Flavio Briatore memburuk. Jarno bahkan kehilangan podium ketiganya di Perancis setelah kalah oleh Barrichello di tikungan terakhir sebelum garis finish. Trulli keluar dari tim sebelum musim usai, dan ia pindah ke Toyota. Renault lantas menggantikannya dengan Jacques Villeneuve. Sayangnya JV gagal menunjukan performa bagusnya, dan Renault akhirnya harus tergusur ke P3 klasemen konstruktor dibelakang B.A.R. 2005–2006: Menjadi juara dunia
Renault RS26, mesin F1 Renault musim 2006.
Musim 2006 Alonso berhasil mempertahankan gelar juara dunianya, di tengah kabar bahwa ia pindah ke McLaren mulai musim 2007.[11] Alonso mengawali musim dengan memenangi lomba di Bahrain dan Australia. Di Malaysia, Fisichella ganti memenangi lomba dan Alonso finish kedua. Dengan hasil ini, tim Renault berhasil menjadi juara balapan 1-2 yang pertama sejak Rene Arnoux dan Alain Prost di 1982. Renault lantas merayakan balapan F1 ke-200nya di GP Inggris dengan hasil kemenangan dari Alonso. Sama seperti musim sebelumnya, gelar juara dunia pembalap dan konstruktor baru bisa dipastikan di seri terakhir di Brasil saat Fernando Alonso finish kedua dibelakang pembalap lokal yang kelak akan menjadi partnernya, Felipe Massa. 2007–2009: Tahun angin-anginanTahun 2007 Renault memperkenalkan Heikki Kovalainen sebagai pengganti Alonso. Giancarlo Fisichella masih tetap dipertahankan tim. Renault lantas memperkenalkan sponsor baru yaitu ING Group, yang menggantikan sponsor sebelumnya, Mild Seven.[12] Sepanjang musim 2007, tim gagal menampilkan performa terbaik. Satu-satunya hasil spektakuler adalah saat Heikki Kovalainen tampil luar biasa di GP Jepang dengan menahan laju Kimi Raikkonen dari Ferrari, sehingga akhirnya Heikki mampu finish kedua. Tim mengakhiri musim 2007 dengan finish di P3 klasemen akhir konstruktor.Musim 2008 Alonso kembali ke Renault, dan Heikki pindah ke McLaren. Alonso lantas disambut hangat oleh seisi tim yang bermarkas di Enstone, Inggris tersebut. Partner Alonso untuk musim 2008 adalah Nelson Angelo Piquet, yang merupakan putra juara dunia tiga kali era 1980-an, Nelson Piquet.[13][14] Alonso kali ini merasakan kurang andalnya Renault dalam balapan. Sampai pertengahan musim, Renault mssih kesulitan mendapatkan settingan mobil terbaik. Podium pertama Renault di musim 2008 dicetak di Jerman, saat Nelsinho Piquet berhasil mengakali safety car yang keluar karena kecelakaan Timo Glock (Toyota), sehingga akhirnya ia bisa finish kedua. Kemenangan balapan yang ditunggu akhirnya datang juga di Singapura, saat Fernando Alonso berhasil memenangi lomba (walaupun kemudian diketahui Renault bermain curang dalam balapan tersebut), dan dilanjutkan dua minggu sesudahnya di Jepang. Musim 2009 Renault sangat berharap mereka bisa menjadi penantang gelar kembali. Sayangnya harapan mereka tidak terlaksana setelah mobil R29 kembali tampil amburadul. Fernando Alonso berhasil meraih pole di Hungaria, namun saat lomba mekanik pitnya salah memasang baut ban, dan menyebabkan ban kanan Alonso terlepas saat ia keluar dari pit. Tim lantas mendapat hukuman larangan satu kali ikut balapan, namun kemudian hukuman tersebut dibatalkan setelah banding Renault diterima FIA.[15][16] Kejutan lain kemudian dibuat Renault dengan mendepak Nelson Piquet Junior[17] dan menggantinya dengan Romain Grosjean. Podium pertama Renault di musim 2009 diraih di GP Singapura melalui Fernando Alonso. Sayangnya hanya berselang satu jam setelah meraih podium, Alonso mengumumkan bahwa ia akan pindah ke tim raksasa Italia, Scuderia Ferrari mulai 2010, dan ia kemudian menegaskan bahwa Ferrari akan menjadi tim F1-nya yang terakhir sampai pensiun nanti, sehingga tidak mungkin bagi tim Renault untuk memanggilnya pulang suatu hari nanti. Posisi Alonso untuk musim 2010 kemudian digantikan oleh pembalap Polandia, Robert Kubica.[18] 2010-an2010: Reformasi timMusim 2010 Renault tampil dengan pulas warna klasik, kuning dan hitam. Di awal musim[19], Renault France mengumumkan bahwa mereka telah menjual 75% saham tim Renault F1 kepada Genii Capital[20], sebuah perusahaan investasi dari Luxemburg.[21] Renault France sendiri masih mempertahankan sisa 25% saham di dalam tim. Untuk duet pembalap sendiri, Renault akhirnya berhasil mendapatkan Robert Kubica[22][23][24] dan memasangkannya dengan debutan dari Rusia yang ditenggarai berhasil masuk Renault karena membawa sponsor, Vitaly Petrov. Genii Capital kemudian mengumumkan bahwa Eric Boullier akan menjadi team principal Renault yang baru menggantikan Bob Bell yang kembali ke posisi asalnya sebagai direktur teknik sampai pertengahan 2010 ketika Bell kemudian mengundurkan diri dari Renault.Penampilan Renault di musim 2010 termasuk baik dan banyak dikatakan orang sebagai salah satu tim kuda hitam. Kubica membuktikan kualitasnya saat berhasil finish P3 sebanyak dua kali di Monako dan Belgia, dan menjadi aktor utama tim dalam meraih peringkat kelima klasemen konstruktor. Sementara Vitaly Petrov, sekalipun terkesan angin-anginan ketika berlaga dan kerap kali membuat kesalahan yang tidak perlu ternyata sukses meraih 27 poin dan menempatkannya sebagai rookie teratas dari seluruh rookie yang berlaga di musim 2010. Petrov bahkan sempat terancam posisinya ketika Renault mengumumkan bahwa mereka berusaha untuk mengincar Kimi Raikkonen untuk 2011, tetapi Kimi kemudian membantah hal tersebut dan menganggap bahwa Renault hanya menggunakan namanya untuk tujuan pemasaran.[25] Petrov sendiri akhirnya sukses dipertahankan oleh tim setelah ia berhasil menarik beberapa sponsor baru dari Rusia. 2011: Lotus Renault GP
Logo tim Lotus Renault GP
Lotus Hitam memimpin atas Lotus Hijau di Malaysia 2011.
Awal Februari 2011 Robert Kubica mengalami kecelakaan parah saat dirinya mengikuti sebuah balapan reli di Italia.[32] Ia divonis tidak bisa mengikuti musim 2011 karena cedera tangannya yang cukup parah dan memerlukan waktu lama untuk pemulihan.[33][34] Sebagai pengganti, tim kemudian menunjuk pembalap Jerman Nick Heidfeld. Kubica sendiri, sekalipun tidak bisa berlaga di 2011, tetap dinyatakan dalam kondisi terkontrak oleh tim.[35] Musim 2011 diawali tim Lotus Hitam dengan baik, Vitaly Petrov mampu finish P3 di Australia disusul kemudian oleh Nick Heidfeld yang finish P3 di Malaysia. Selanjutnya, kedua pembalap hanya mampu meraih poin seadanya di balapan-balapan selanjutnya tanpa mampu meraih lagi podium. Hasil dua kali tersingkir yang dialami Heidfeld di Jerman dan Hongaria membuat posisinya di tim harus rela tergusur oleh Bruno Senna.[36] Heidfeld sempat berencana membawa masalah pemecatan dirinya ke pengadilan, namun kemudian Renault memutuskan untuk menyelesaikannya secara kekeluargaan pada 2 September 2011.[37] Pada akhir musim 2011, Renault resmi berganti nama menjadi Lotus F1 Team untuk musim 2012.[38] Mantan juara dunia Kimi Raikkonen di tarik masuk sebagai pembalap untuk musim 2012 dan 2013.[39] Keterlibatan Renault di F1 sebagai perusahaanPeran sebagai pemasok mesin
Truk Renault Sport F1.
Tugas dan aktifitas utama Renault Sport F1 adalah menyediakan pasokan mesin untuk para tim pelanggan mereka, saat ini diisi oleh Red Bull Racing,[43] Lotus Renault GP dan Team Caterham.[44] Terhitung sejak musim 2012, Renault Sport F1 juga menambah pasokan mesin mereka kepada tim Williams F1.[45] Selain memasok mesin, Renault Sport F1 juga berperan besar pada pengembangan peralatan KERS di masing-masing rekanan mereka. Dalam setiap lomba, pihak Renault Sport F1 mengirimkan sekurang-kurangnya 30 teknisi mereka kepada setiap tim yang dipasok. Masing-masing tim menerima enam orang teknisi (2 insinyur mesin, 2 teknisi mesin, 1 teknisi pendukung dan 1 ahli elektrik). Secara total setiap musimnya, Renault Sport F1 mengirimkan 48 mesin kepada seluruh tim yang mereka pasok. Kemitraan dan sponsorshipPada 2005 terutama setelah pengangkatan Carlos Ghosn sebagai CEO Renault Cars, publik mulai menanyakan komitmen Renault di ajang Formula Satu. Ghosn memiliki reputasi sebagai seorang pengusaha pelit, dengan julukan "pemotong biaya". Ghosn telah berkali-kali mengkonfirmasi bahwa keikutsertaan Renault di ajang F1 baik sebagai pemasang iklan ataupun sebagai peserta balap merupakan sebuah investasi teknologi yang besar. Pada Grand Prix Prancis 2005, Ghosn menetapkan kebijakannya tentang keterlibatan perusahaan dalam motorsport: "Kami tidak tahu pastinya apakah Formula Satu sebuah kebiasaan bisnis atau tradisi olahraga bagi kami di Renault. Kami di sini untuk menunjukkan bakat kita dan kita bisa melakukannya dengan benar untuk saat ini. Formula Satu adalah sebuah investasi, dan jika untung maka itu bagus bagi kami, sebaliknya bisa gagal, maka itu adalah bencana." Setelah Renault memenangkan gelar keduanya pada tahun 2006, Ghosn mengatakan "Ini merupakan kemenangan penting karena membenarkan investasi Renault di ajang Formula 1, dan akan membuat pada masa depan kami setidaknya aman untuk beberapa tahun kedepan. Paling tidak kami sama sekali tidak rugi berinvestasi disini."[46] Pada bulan Mei 2008, dua tahun sejak Renault mendominasi, dan di tengah-tengah musim yang relatif lemah bagi tim, Ghosn sekali lagi menyatakan bahwa terlepas dari hasil buruk yang diraih, Renault akan tetap ada F1 untuk 'bertahun-tahun' kedepan.[47] Renault kemudian menandatangani perjanjian dengan FOM untuk bertahan di F1 sampai akhir musim 2012.Renault F1 sendiri sempat memiliki hubungan penelitian dengan Boeing[48], tujuan yang hendak dicapai adalah "untuk menyelidiki proyek kolaborasi teknologi demi kepentingan bersama." hubungan serupa yang ada di F1 adalah antara tim McLaren dan BAE Systems. Sponsor Renault lainnya diantaranya adalah perusahaan minyak Perancis Total SA, perusahaan IT AS Hewlett-Packard, produsen jam tangan TW Steel dari Belanda dan produsen mobil Lada dari Rusia. Kontroversi crashgate di GP Singapura 2008
Fernando Alonso memenangi balapan kontroversial di GP Singapura 2008.
Pada pertengahan musim seiring prestasi buruk dari Piquet Jr. sejak awal musim, tim kemudian memecat pembalap Brasil ini. Buntutnya, ayah Piquet Jr. yaitu Nelson Piquet Sr. berbicara terang-terangan kepada media massa bahwa anaknya telah disuruh oleh Renault untuk berbuat kebodohan di Singapura 2008.[50] Piquet Jr. yang juga sama-sama kesal lantas menyebut Flavio Briatore sebagai pembunuh dan perusak karena tega menghentikan karier membalapnya padahal ia tidak melakukan kesalahan apapun di musim 2008 dan 2009.[51] Piquet Jr. kemudian bersumpah dengan jujur ia memang melakukan apa yang diminta tim saat menabrakkan mobilnya ke dinding di Singapura 2008 untuk membantu Alonso memenangi lomba.[52][53] Berbekal dari pengakuan ayah dan anak ini, FIA kemudian membahas kasus ini di bulan September 2009, dan akhirnya tim Renault terkena hukuman tidak boleh ikutan balap selama dua musim, walaupun beberapa minggu kemudian hukuman tersebut diganti dengan denda dan masa percobaan selama dua musim. Tim bahkan harus rela kehilangan beberapa sponsor, salah satunya ING. Flavio Briatore dihukum seumur hidup tidak boleh ikut berkecimpung di F1 (walaupun akhirnya hukuman tersebut diperingan menjadi hanya sampai akhir musim 2012 saja), dan Pat Symonds terkena sanksi larangan mendampingi tim dalam balapan selama lima musim. Secara resmi di awal Oktober 2009, tim kemudian mengumumkan bahwa baik Briatore maupun Symonds tidak akan kembali lagi ke tim Renault pada masa yang akan datang.[54][55] Struktur timPersonil tim
Daftar pembalap
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||





